Tanda-Tanda Bahaya Dalam Kehamilan-Kehamilan yang lancar sangat di idam-idamkan oleh setiap ibu
hamil apalagi bagi mereka pasangan baru yang menanti kehadiran buah cinta
mereka yang pertama di dunia (ya ga seehh??). Pasangan muda ini pastilah juga mengharapkan
bayi lahir dengan selamat dan normal sedangkan si ibuya juga baik-baik saja (so
pastinya kan??). Hal yang perlu diketahui oleh ibu hamil yaitu jalannya proses
kehamilan dan tanda-tanda bahaya dalam kehamilan. Berikut saya akan menjelaskan tanda-tanda
bahaya pada kehamilan yang perlu diketahui yang sering terjadi yaitu:
1.
Anemia atau kurang darah, biasanya ditandai
dengan 3L (lemah, letih, lesu), pucat, dan pusing bahkan ada yang sampai
seperti banyak bintang beterbangan alias berkunang-kunang. Anemia menjadi salah
satu penyebab utama kematian ibu. Hal ini dikarenakan nutrisi dan oksigen yang
dibawa dalam darah si Ibu hamil tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh ibu dan
janin, sehingga pertumbuhan janin terganggu. Apabila pada saat persalinan si
Ibu hamil mengalami kekurangan darah maka si Ibu harus di transfusi darah
agar tidak mengalami syok karena kehilangan banyak darah dan bahkan bisa
berakibat pada kematian.
2. Berat badan ibu hamil tidak naik. Si Ibu
hamil diharapkan mengalami penambahan berat badan sedikitnya 6 kg selama proses
kehamilan sebagai bukti bahwa janin mengalami pertumbuhan. Begitu juga
sebaliknya, apabila tidak ada kenaikan berat badan pada si Ibu maka ini berarti
bahwa si ibu kekurangan gizi dan berarti juga bahwa pertumbuhan janinnya terhambat.
3.
Mual dan muntah berlebihan. Mual dan muntah sebenarnya merupakan
hal yang biasa dialami oleh si ibu pada trimester pertama (3 bulan pertama)
kehamilan. Akan tetapi, apabila hal ini terjadi secara berlebihan (tidak ada
makanan dan minuman yang masuk ke tubuh ibu) akan menjadi masalah yang sangat
mengganggu. Hal yang jauh lebih parah adalah apabila mual dan muntah terjadi
selama proses kehamilan si ibu (9 bulan). Akibat dari mual dan muntah yang
berlebihan yaitu.
a. Dehidrasi
(kekurangan cairan) dan kekurangan kadar mineral dalam tubuh karena banyak cairan
tubuh keluar lewat muntahan.
b. Rusaknya
organ hati dan robeknya selaput lendir kerongkongan dan lambung (sindrom
Mallory-Weiss) sehingga terjadi perdarahan di saluran cerna.
c. Ibu
hamil akan kekurangan gizi dan dapat membahayakan ibu serta janin yang
dikandungnya.
4. Demam tinggi lebih dari 37 derajat celcius. Demam
tinggi dapat disebabkan karena infeksi dalam tubuh atau adanya penyakit lain
yang di derita si Ibu. Apabila demam tinggi yang tidak ditangani dengan cepat
dan tepat dapat meningkatkan risiko terjadinya persalinan prematur.
5.
Janin tidak bergerak atau lambat. Gerakan janin
akan terasa pada usia kehamilan 5 bulan. Gerakan janin yang normal adalah 3
kali setiap jamnya. Apabila ibu merasakan kurang dari itu, hal itu menunjukkan
bahwa bayinya tidak aktif dan diharapkan untuk segera memeriksakan kandungannya
ke bidan atau dokter.
6.
Ketuban pecah sebelum waktunya. Ketuban yang
pecah sebelum waktunya yaitu jika cairan ketuban keluar sebelum si janin
berumur 9 bulan, biasanya pada saat kehamilan berusia 22 minggu. Lakukanlah
segera mungkin pemeriksaan diri ke bidan atau dokter apabila hal ini terjadi,
karena pada kondisi tersebut dapat mempermudah terjadinya infeksi pada kandungan
yang bisa membahayakan ibu dan janin.
7. Perdarahan merupakan tanda adanya bahaya
yang mengancam Ibu hamil dan janinnya. Akibat dari perdarahan sendiri
berbeda-beda tergantung dari masa kehamilannya, yaitu:
a. Perdarahan di masa awal kehamilan dapat menyebabkan keguguran.
b. Perdarahan pada usia kehamilan 4-9 bulan dapat
menunjukkan plasenta letak rendah dalam rahim dan dapat menutup jalan lahir.
c.
Perdarahan pada akhir kehamilan dapat merupakan tanda
plasenta terlepas dari rahim.
d.
Perdarahan yang hebat dan terus menerus setelah
persalinan dapat menyebabkan si ibu kekurangan darah dan harus segera mendapat
pertolongan yang tepat dari bidan atau dokter.
8. Penyakit-penyakit yg di alami ibu selama
kehamilan, seperti nyeri kepala,
gangguan penglihatan, kejang dan atau koma, serta tekanan darah tinggi.
Penyakit-penyakit ini merupakan pertanda adanya preeklamsi. Aduh opo kuwi preeklamsi???... Preeklamsi adalah peningkatan tekenan
darah setelah 20 minggu kehamilan disertai proteinuria. Preeklamsi
dapat diikuti terjadinya eklamsi yang bisa berakibat fatal jika tidak
segera ditangani. Opo maning kuwi???... Eklamsia
adalah penyakit akut dengan kejang-kejang dan koma pada wanita hamil dan wanita
dalam masa nifas disertai dengan hipertensi, edema, dan proteinuria. Pokoke koyo
kuwi laaah...
9. Penyakit keturunan atau bawaan si ibu, seperti diabetes mellitus, jantung, anemia,
dan lain-lain. Hendaknya sering kontrol dan berkonsultasi dengan dokter ya
mom... Hal ini untuk meminimalisir akibat buruk yang bisa muncul dan
membahayakan jiwa ibu dan janin yang sedang dikandung. Bahkan, alangkah baiknya
hal ini terlebih dahulu didiskusikan dengan pasangan dalam merencanakan untuk
hamil.
Sekian
dulu ya mom-mom yang cantik dan disayang suami masing-masing informasinya. Hehehe...,
semoga artikel tanda-tanda bahaya dalam kehamilan ini bermanfaat dan bisa dijadikan pengawasan terhadap diri sendiri,
keluarga, dan lingkungan sekitar. Thanks..
0 comments:
Post a Comment