Sunday, May 4, 2014

Tanda-Tanda Bahaya Dalam Kehamilan

Tanda-Tanda Bahaya Dalam Kehamilan-Kehamilan yang lancar sangat di idam-idamkan oleh setiap ibu hamil apalagi bagi mereka pasangan baru yang menanti kehadiran buah cinta mereka yang pertama di dunia (ya ga seehh??). Pasangan muda ini pastilah juga mengharapkan bayi lahir dengan selamat dan normal sedangkan si ibuya juga baik-baik saja (so pastinya kan??). Hal yang perlu diketahui oleh ibu hamil yaitu jalannya proses kehamilan dan tanda-tanda bahaya dalam kehamilan. Berikut saya akan menjelaskan tanda-tanda bahaya pada kehamilan yang perlu diketahui yang sering terjadi yaitu:
1.        Anemia atau kurang darah, biasanya ditandai dengan 3L (lemah, letih, lesu), pucat, dan pusing bahkan ada yang sampai seperti banyak bintang beterbangan alias berkunang-kunang. Anemia menjadi salah satu penyebab utama kematian ibu. Hal ini dikarenakan nutrisi dan oksigen yang dibawa dalam darah si Ibu hamil tidak dapat me­menuhi kebutuhan tubuh ibu dan janin, sehingga pertumbuhan janin terganggu. Apabila pada saat persalinan si Ibu hamil mengalami kekurangan darah maka si Ibu harus di transfusi darah agar tidak mengalami syok karena kehilangan banyak darah dan bahkan bisa berakibat pada kematian.
2.    Berat badan ibu hamil tidak naik. Si Ibu hamil di­harapkan mengalami penambahan berat badan sedikitnya 6 kg selama proses kehamilan sebagai bukti bahwa janin mengalami pertumbuhan. Begitu juga sebaliknya, apabila tidak ada kenaikan berat badan pada si Ibu maka ini berarti bahwa si ibu kekurangan gizi dan berarti juga bahwa pertumbuhan janinnya terhambat.
3.        Mual dan muntah berlebihan. Mual dan muntah sebenarnya merupakan hal yang biasa dialami oleh si ibu pada trimester pertama (3 bulan pertama) kehamilan. Akan tetapi, apabila hal ini terjadi secara berlebihan (tidak ada makanan dan minuman yang masuk ke tubuh ibu) akan menjadi masalah yang sangat mengganggu. Hal yang jauh lebih parah adalah apabila mual dan muntah terjadi selama proses kehamilan si ibu (9 bulan). Akibat dari mual dan muntah yang berlebihan yaitu.
a.  Dehidrasi (kekurangan cairan) dan kekurangan kadar mineral dalam tubuh karena banyak cairan tubuh keluar lewat muntahan.
b.  Rusaknya organ hati dan robeknya selaput lendir kerongkongan dan lambung (sindrom Mallory-Weiss) sehingga terjadi perdarahan di saluran cerna.
c.     Ibu hamil akan kekurangan gizi dan dapat membahayakan ibu serta janin yang dikandungnya.
4.     Demam tinggi lebih dari 37 derajat celcius. Demam tinggi dapat disebabkan karena infeksi dalam tubuh atau adanya penyakit lain yang di derita si Ibu. Apabila demam tinggi yang tidak ditangani dengan cepat dan tepat dapat meningkatkan risiko terjadinya persalinan prematur.
5.        Janin tidak bergerak atau lambat. Gerakan janin akan terasa pada usia kehamilan 5 bulan. Gerakan janin yang normal adalah 3 kali setiap jamnya. Apabila ibu merasakan kurang dari itu, hal itu menun­jukkan bahwa bayinya tidak aktif dan diharapkan untuk segera memeriksakan kandungannya ke bidan atau dokter.
6.        Ketuban pecah sebelum waktunya. Ketuban yang pecah sebelum waktunya yaitu jika cairan ketuban keluar sebelum si janin berumur 9 bulan, biasanya pada saat kehamilan berusia 22 minggu. Lakukanlah segera mungkin pemeriksaan diri ke bidan atau dokter apabila hal ini terjadi, karena pada kondisi tersebut dapat mempermu­dah terjadinya infeksi pada kandun­gan yang bisa membahayakan ibu dan janin.
7.      Perdarahan merupakan tanda adanya bahaya yang mengancam Ibu hamil dan janinnya. Akibat dari perdarahan sendiri berbeda-beda tergantung dari masa kehamilannya, yaitu:
a.         Perdarahan di masa awal kehamilan dapat menyebabkan keguguran.
b.      Perdarahan pada usia kehamilan 4-9 bulan dapat menunjukkan plasenta letak rendah dalam rahim dan dapat menutup jalan lahir.
c.         Perdarahan pada akhir kehami­lan dapat merupakan tanda plasenta terlepas dari rahim.
d.        Perdarahan yang hebat dan terus menerus setelah persalinan dapat menyebabkan si ibu kekurangan darah dan harus segera mendapat pertolongan yang tepat dari bidan atau dokter.
8.     Penyakit-penyakit yg di alami ibu selama kehamilan, seperti nyeri kepala, gangguan penglihatan, kejang dan atau koma, serta tekanan darah tinggi. Penyakit-penyakit ini merupakan pertanda adan­ya preeklamsi. Aduh opo kuwi preeklamsi???... Preeklamsi adalah peningkatan tekenan darah setelah 20 minggu kehamilan disertai proteinuria. Preeklamsi dapat diikuti terjadinya eklamsi yang bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani. Opo maning kuwi???... Eklamsia adalah penyakit akut dengan kejang-kejang dan koma pada wanita hamil dan wanita dalam masa nifas disertai dengan hipertensi, edema, dan proteinuria. Pokoke koyo kuwi laaah...
9.    Penyakit keturunan atau bawaan si ibu, seperti diabetes mellitus, jantung, anemia, dan lain-lain. Hendaknya sering kontrol dan berkonsultasi dengan dokter ya mom... Hal ini untuk meminimalisir akibat buruk yang bisa muncul dan membahayakan jiwa ibu dan janin yang sedang dikandung. Bahkan, alangkah baiknya hal ini terlebih dahulu didiskusikan dengan pasangan dalam merencanakan untuk hamil.

Sekian dulu ya mom-mom yang cantik dan disayang suami masing-masing informasinya. Hehehe..., semoga artikel tanda-tanda bahaya dalam kehamilan ini bermanfaat dan bisa dijadikan pengawasan terhadap diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar. Thanks..

Tanda-Tanda Bahaya Dalam Kehamilan Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 comments:

Post a Comment