Kehamilan tidak selalu dapat terjadi walaupun pasangan suami
istri sering melakukan hubungan intim. Hal tentang kesempatan hamil tidak hanya
menjadi tanggung jawab dari masa subur seorang wanita. Seorang pria pun
memiliki peranan tersendiri untuk memberikan waktu tersuburnya dengan
memerhatikan kualitas sperma.
Tingkat kesuburan seorang pria bisa diukur dan dilakukan
dengan cara memeriksa dan menganalisis spermanya, baik secara langsung atau
menggunakan mikroskop. Analisis sperma menghasilkan parameter yang meliputi
volume, pH, bau, warna, jumlah sel spermatozoa per mililiter, gerakan, dan
bentuk spermatozoa. Indikasi sperma normal berdasarkan hasil laboratorium,
sebagai berikut:
1.
Volume : 2 ml atau lebih.
2.
pH (keasaman) : 7,2-8.
3.
Bau : khas.
4.
Warna : kelabu pucat.
5.
Konsentrasi : 20 juta per mililiter.
6.
Gerakan : sebesar 50% atau lebih cenderung bergerak ke
depan.
7.
Bentuk : sebesar 30% atau lebih normal.
Apabila
hasil analisis pada sperma pria di luar parameter normal tersebut, maka
dianggap tidak normal. Sperma tidak normal berarti kesuburannya juga terganggu
sehingga kemungkinan untuk memiliki keturunan menjadi kecil bahkan tidak bisa.
0 comments:
Post a Comment